Cara Kerja Turnitin Dalam Mendeteksi Plagiarisme

Bagi para akademisi, khususnya mahasiswa dan dosen, skor Turnitin berperan penting dalam proses publikasi karya ilmiah seperti skripsi atau paper jurnal.
Sebenarnya, bagaimana cara kerja Turnitin?
Maksud saya, bagaimana Turnitin bisa mendeteksi kesamaan teks yang saya tulis dengan suatu situs web atau bahkan paper jurnal ilmiah lalu mengakumulasikannya ke sebuah nilai persentase?
Untuk menjawab rasa penasaran ini, saya melakukan beberapa riset dan eksperimen pada Turnitin, hingga akhirnya saya menemukan jawaban yang saya cari.
Benefit dari mengetahui cara kerja Turnitin adalah kamu bisa melakukan langkah-langkah preventif agar hasil cek plagiasi kamu turun ke angka yang sekecil mungkin.
Without further ado. Let’s dive right in.
Cara Kerja Turnitin
Dalam proses mendeteksi plagiarisme pada suatu dokumen, Turnitin bekerja dalam beberapa langkah:
Step 1: TurnitinBot
TurnitinBot merupakan sebuah crawler yang berfungsi untuk mengambil "data" dari halaman internet, yang kemudian disimpan kedalam database Turnitin.
Hasil crawl yang terdapat dalam database ini akan menjadi pembanding kesamaan teks dari submisi pengguna kedepannya.

Isi database content Turnitin terbagi dalam tiga kategori yaitu:
- Global student papers database
- Internet Archive
- Premium Scholarly Publications
Besar database content Turnitin memiliki jumlah kurang lebih:
- 1.4 Milyar paper
- 91 Milyar halaman web
- 82 Juta artikel ilmiah premium (premium = berbayar, membutuhkan subskripsi untuk bisa diakses)
Semua konten yang ada dalam database ini terus diperbarui secara berkala tanpa henti karena TurnitinBot bekerja 24/7/365.
Step 2: Content Matching
Turnitin bekerja dengan menggunakan metode Content Matching, dimana Turnitin akan mencocokkan susunan kalimat pada submisi pengguna dengan miliaran konten yang terdapat dalam database Turnitin seperti halaman web, arsip internet, dan publikasi jurnal ilmiah. Nilai plagiasi, atau similarity score, menjadi panduan penulis untuk memperbaiki karyanya.

Faktanya, Content Matching membutuhkan minimal 4 kata untuk menentukan similarity dalam dokumen.

Content Matching terdiri dari dua bagian: sentence matching dan phrase matching.
Sentence matching adalah algoritma Turnitin untuk melihat struktur kalimat secara utuh.
Sebagai contoh:

Dengan menggunakan sentence matching, metode seperti tukar huruf tidak efektif dilakukan dalam Turnitin.

Phrase matching adalah algoritma Turnitin untuk melihat struktur kalimat secara keseluruhan. Jadi meski kamu membubuhi / mengganti kata diantara kalimat utama, Turnitin akan tetap mendeteksi similarity dalam kalimat tersebut.

Metode Content Matching ini dilakukan secara otomatis dengan bantuan Turnitin AI.
Key Takeaway: Turnitin menggunakan algoritma content matching yang terdiri dari sentence matching dan phrase matching untuk melihat susunan kata dan dan struktur kalimat untuk menghasilkan similarity report.
Step 3: Similarity Report
Setelah melalui tahapan crawl dan content matching, langkah terakhir dalam cara kerja Turnitin adalah menghasilkan similarity report.

Similarity report, atau yang lebih familiar disebut sebagai hasil cek plagiasi Turnitin, terdiri dari dua bagian: similarity score dan sources.
Similarity score adalah nilai yang diberikan oleh Turnitin dengan rentang 0 - 100% dan direpresentasikan dalam beberapa warna:
- Warna Biru (Similarity 0%)
- Warna Hijau (Similarity 1 % – 24 %)
- Warna Kuning (Similarity 25 % – 49 %)
- Warna Oranye (Similarity 50 % – 74 %)
- Warna Merah (Similarity 75 % – 100 %)
Semakin rendah similarity score, maka karya kamu dianggap memiliki nilai orisinalitas yang tinggi.

Sources adalah sumber atau lokasi dimana kesamaan teks yang kamu tulis, dengan konten dari database Turnitin, berada.

Sebagai contoh, jika sources kamu terdapat dari 123dok.com, maka karya kamu memiliki kemiripan dengan dokumen yang ada di dalam situs 123dok.com.
Similarity report juga disenjatai oleh Turnitin AI yang berfungsi untuk:
- Analisa dokumen;
- Rekognisi tulisan tangan;
- Mendeteksi kecurangan pada dokumen
Flag adalah peringatan yang diberikan Turnitin ketika menemukan adanya manipulasi untuk mengelabui hasil similarity report dalam dokumen.
Beberapa kecurangan tersebut diantaranya: hidden text dan replaced characters.

Dengan teknologi AI-nya ini, Turnitin mampu menghasilkan similarity report yang akurat.
Frequently Asked Questions
Apakah Bisa Submit Paper Berkali-kali?
Ya. Untuk Turnitin Student, Anda bisa melakukan total 3x submisi dalam satu assignment. Setelah submisi ketiga, Anda perlu menunggu 24 jam untuk bisa melakukan submisi lagi.
Berapa Lama Waktu Yang Dibutuhkan Hingga Hasil Cek Plagiasi Keluar?
Waktu yang dibutuhkan sangat bervariasi. Rata-rata mulai dari 5 – 30 menit sampai hasil plagiasi keluar.
Pada dasarnya, tiga faktor ini yang menentukan berapa lama Similarity Report dibuat:
- Kesibukan server.
- Besar file yang disubmit.
- Banyaknya huruf dan kata dalam dokumen.
Hal ini juga menjadi salah satu kelemahan Turnitin karena waktu tunggu keluarnya Similarity Report yang tidak pasti.
Berapa Batas Maksimal Skor untuk Lolos Turnitin?
Universitas umumnya menentukan batas maksimal untuk keseluruhan hasil cek plagiasi di angka 20%. Jadi, jika ingin lolos cek Turnitin, pastikan karya kamu berada di rentang persentase 1 - 20%.
Kesimpulan
Bisa disimpulkan bahwa, cara kerja Turnitin terbagi kedalam tiga tahapan:
- Crawl: Mengunduh konten dari internet untuk dimasukkan ke database Turnitin.
- Content matching: Mencocokkan konten dari submisi pengguna dengan konten yang ada dalam database Turnitin.
- Similarity report: Memberikan skor dan daftar sumber lokasi dari konten yang mirip dengan konten pengguna, yang digunakan sebagai acuan untuk perbaikan konten yang lebih baik.
Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih.
References
Excluding quotes and bibliographic material (turnitin.com)
https://www.turnitin.com/blog/the-detection-is-in-the-details
Join the conversation